Senin, 04 Februari 2013

Keterlibatan Usia Muda-Belia dalam Terorisme Bukan Barang Aneh


Keterlibatan anak-anak muda dan belia dalam kelompok terorisme telah mencengangkan banyak pihak. Cukup sulit menalar aksi bom bunuh diri yang dilakukan Dani Dwi Permana misalnya di Hotel JW Marriot. Ini karena usia muda secara umum biasanya dipahami masa-masa indah penuh dengan petualangan lucu dan konyol yang membahagiakan.

Namun menurut Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Zaki Mubarak, hal semacam ini bukan barang aneh. Menurutnya pada tahun 1980-an, Sa’dudin Ibrahim, pernah melakukan penelitian di Mesir terkait dengan fenomena teorisme Islam. Melalui penelitiannya, Sa’dudin Ibrahim menemukan bahwa rata-rata teroris yang berasal dari gerakan al jihad yang masuk penjara kebanyakan berumur 18-25 tahun.

“Jadi memang anggota terbesar dari kelompok-kelompok radikal ini adalah usia-usia muda. Usia muda ini saya kira usia yang bergolak, masih idealis. Berbeda dengan generasi tua yang cenderung dianggap konservatif” ungkap Zaki Mubarak.

Bahkan Zaki Mubarak melihat sudah ada beberapa teroris yang umurnya di 16 tahun. “Di Klaten ada yang tertangkap 5 anak muda, yang umurnya mungkin 15-17 tahun. Belum lagi yang saya tahu di Semarang, 16 tahun” tambah Zaki Mubarak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar