Rabu, 30 Mei 2012

Jumat, 18 Mei 2012

Buktikan kepada dunia Indonesia negeri harmonis


Jakarta Menko Kesra Agung Laksono mengapresiasi gerakan doa perdamaian sedunia oleh umat Kristiani dari lebih 80 negara di Stadion Utama Gelora Bung Karno, bertepatan dengan Perayaan Hari Kenaikan Tuhan Yesus ke Sorga, Kamis malam.

"Mari kita buktikan ke dunia, bahwa Indonesia ini negeri harmonis, ada kerukunan yang kuat antar warga berbeda agama," katanya atasnama Pemerintah RI di hadapan lebih 100.000 jemaat berbagai denominasi gereja pada acara tersebut.

Acara doa massal bertajuk `World Prayer Assembly 2012` itu sendiri dihadiri lebih 80 pemimpin gereja-gereja berbagai bangsa, dan dipancarluaskan ke lebih dari 180 negara melalui jejaring `tv streaming, tv cable, YouTube, Twitter, dan Facebook.

"Dunia pasti menyaksikan, Indonesia bisa menjadi pusat doa untuk perdamaian dan kesejahteraan bangsa-bangsa, tanpa melihat latar golongan, warna kulit dan agama," kata Agung Laksono lagi,

Aksi doa massal tersebut berlangsung serentak di lebih 300 kota se-Indonesia, juga di puluhan ribu kota di lima benua.

Di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Khotbah Perayaan Kenaikan Tuhan Yesus dan Sidang Doa Sedunia tersebut dipimpin Pendeta Dr Yonggi Cho dari Korea, lalu ada doa berantai serta puji-pujian dipimpin berbagai pemimpin gereja mancanegara, termasuk Indonesia.

Aksi doa massal itu semakin semarak dengan atraksi seni rohani yang bernuansa seni budaya Nusantara, mulai dari Aceh, Melayu, Sunda, Jawa, Dayak, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku hingga Papua.

Kamis, 17 Mei 2012

3 Bom Rakitan Meledak di Maluku Tengah


Jakarta Dentuman suara ledakan terdengar dari 3 tempat di Maluku Tengah. Ledakan berdaya rendah itu terjadi di depan rumah Ketua PKS Maluku Tengah, depan rumah Bupati Maluku Tengah, dan di depan kantor DPRD.

"Itu kejadiannya tadi pagi sekitar pukul 07.00 WIB di tiga tempat itu," kata Kabid Humas Polda Maluku AKBP Johanis Huwae saat dihubungi detikcom, Kamis (17/5/2012).

Johanis mengatakan ledakan tersebut berasal dari bom rakitan. Tidak ada korban jiwa atau pun kerusakan akibat ledakan bom rakitan di 3 tempat itu.
"Namanya bom rakitan tidak kuat. Tidak ada korban, tidak ada luka, tidak ada kerusakan," ujarnya.
Hingga kini polisi masih menyelidiki kasus ledakan ini.

Selasa, 15 Mei 2012

Menko Polhukam Minta Bentrok Ambon Ditangani


JAKARTA, - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto menyatakan telah memerintahkan aparat penegak hukum agar bentrokan massa di Ambon, Selasa (15/5/2012) subuh segera ditangani dengan baik.

Kebebasan itu harus dimaknai sebagai sebuah kebaikan. Jangan memaknai kebebasan secara salah  -- Gamawan Fauzi, Menteri Dalam Negeri---

Djoko mengakui bahwa tempat kejadian perkara (TKP) memang kerap terjadi konflik warga. "Tadi saya minta mereka mengumpulkan kembali para tokoh agama, tokoh adat, dan pimpinan daerah," kata Djoko di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Selasa.
Bentrokan di Ambon terjadi saat warga sedang memperingati hari pahlawan nasional Thomas Matulessy alias Pattimura. Tak kurang 35 orang menderita luka-luka. Tak kurang 11 kendaraan roda dua juga dibakar.

Bentrokan bermula dari iring-iringan rombongan penari cakalele yang membawa obor Pattimura dari Negeri Batumerah. Sedianya, obor ini akan diserahkan secara estafet ke masyarakat Mardika. Namun tanpa diduga, terjadi keributan dengan warga yang sedang berdiri di tepi jalan.
Obor-obor bambu yang dibawa rombongan penari ini dilemparkan ke arah penonton mengakibatkan sejumlah orang mengalami luka bakar dan dalam sekejap mata sudah terjadi aksi saling lempar dengan batu dan benda keras lainnya.

Secara terpisah, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi meminta agar para tokoh di Ambon turut mendamaikan situasi. Mantan Gubernur Sumatera Barat ini juga meminta agar warga senantiasa menahan diri agar tak terjadi bentrokan.
"Kebebasan itu harus dimaknai sebagai sebuah kebaikan. Jangan memaknai kebebasan secara salah," kata Gamawan.

Iran Mulai Batasi Penggunaan GMail, Yahoo, dan Hotmail


Kementerian Telekomunikasi Iran mulai membatasi penggunaan pesan elektronik (email) dari layanan asing di perusahaan bank, asuransi, dan operator seluler.
Pemerintah ingin perusahaan tersebut menggunakan Iran Mail, sebuah layanan email lokal yang alamatnya diakhiri dengan domain .ir (dot IR).

Tak hanya karyawan, pembatasan penggunaan email asing juga berlaku untuk para pelanggan dari perusaan yang bergerak di 3 sektor industri itu. Instansi pemerintah dan perguruan tinggi juga harus menggunakan alamat email dengan domain .ir.
Pemerintah Iran dinilai secara tak langsung melarang penggunaan GMail, Yahoo, Hotmail sampai MSN.

Dilansir dari AFP, Selasa (15/5/2012), langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah mengamankan dan memantau komunikasi warganya, dengan memotong hubungan internet kepada pihak asing dan penyedia layanan email global.
Menteri Telekomunikasi Iran Reza Taghipour,  sebelumnya menyatakan, akan membangun jaringan internet nasional sendiri untuk menciptakan "internet bersih" yang diharapkan rampung pada Agustus 2012.

Selain email, pemerintah juga akan membatasi penggunaan situs mesin pencari macam Google ataupun Bing, yang bakal diganti oleh Iran Search Engine.
Masyarakat Iran sudah terbiasa dengan sensor. Negara yang dipimpin Mahmoud Ahmadinejad ini beberapa kali memutus akses internet pada awal tahun 2012. Terakhir, mereka memblokir akses ke semua situs web luar negeri yang beroperasi pada protokol Secure Socket Layer.

Senin, 14 Mei 2012

Al-Nusra Mengklaim Dibalik Bom Damaskus


Damaskus, Dalam sebuah tayangan video yang disebarkan melalui internet atas nama kelompok al-Nusra mengaku melakukan dua serangan bom di ibukota Suriah, Damaskus, Kamis 10 Mei 2012. Dalam rekaman video itu disebutkan bahwa pemboman dilakukan untuk membalas serangan atas kawasan penduduk sipil yang dilakukan oleh pasukan yang setia dengan Presiden Bashar al-Assad.

"Kami memenuhi janji kami untuk menanggapinya dengan serangan dan ledakan," seperti terdengar dalam siaran video tersebut.

Dalam video itu juga memperingatkan agar umat Sunni tidak tinggal di kantor aparat keamanan dan sarang pemerintah.

Kelompok al-Nusra juga pernah mengaku bertanggung jawab atas serangan di Damaskus pada Januari lalu, yang menewaskan 26 orang. Serangan di dekat kantor intelijen militer Suriah itu terjadi pada pagi hari, ketika orang-orang sedang berangkat kerja. Sebanyak 55 orang tewas akibat dua serangan bom yang meledak berurutan dalam jangka waktu pendek sementara ratusan lainnya cedera.

Pemakaman atas korban yang tewas dilakukan Sabtu 12 Mei dan disiarkan oleh stasiun TV pemerintah.

Pengamat keamanan BBC, Frank Gardner, melaporkan al-Nusra menyebut para pejuangnya sebagai mujahidin Suriah dalam arena jihad dan keberadaan kelompok ini masih belum terlalu jelas walau diperkirakan punya kaitan dengan al-Qaidah. Taktik yang digunakan di Suriah ini mirip dengan serangan al-Qaidah di Irak.

Kelompok perlawanan menuduh pemerintah yang berada di belakang serangan itu sementara stasiun TV pemerintah tak lama setelah serangan terjadi menyebutnya sebagai 'serangan teroris'.

Pemerintah Damaskus berulang kali menuduh kelompok perlawanan mendapat dukungan dari al-Qaidah. Kekerasan tetap marak di Suriah walau berlangsung gencatan senjata antara pemerintah Damaskus dengan kelompok perlawanan. Sejak unjuk rasa antipemerintah Maret tahun lalu, PBB memperkirakan 9.000 orang tewas karena aksi kekerasan. ( FaktaPos.com  )

Basarnas Bantah Larang Helikopter SAR Rusia


Jakarta, Kepala Humas Badan SAR Nasional (Basarnas), Marsekal Gagah Prakoso membantah jika pihaknya tidak memberikan izin kepada tim SAR Rusia untuk menerbangkan helikopter yang mereka bawa untuk ikut mengevakuasi jenazah korban tragedi Sukhoi.


"Kami tidak pernah melarang memberikan ijin kepada tim SAR Rusia untuk mempergunakan pesawat helikopter. Yang jelas karena landasan helipadnya belum ada makanya untuk sementara tidak bisa dipergunakan untuk kelokasi," jelas Gagah kepada wartawan di Lanud Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Senin (14/05).


Selain belum ada landasannya, sambung Gagah, pesawat helikopter milik tim SAR Rusia ukurannya sangat kecil dan tidak cocok untuk di daerah pegunungan.


"Yang pasti ukurannya kecil dan kitapun (Basarnas) juga mempunyai pesawat seperti itu. Kami tidak pernah melarangnya. Kan pesawat tersebut sudah dipergunakan beberapa kali," tegasnya.


Sebelumnya, sekitar 50 orang tim SAR Rusia telah tiba di Indonesia. Tim yang beranggotakan 25 orang tadi malam sudah tiba dan mendirikan tenda di Posko Pasir Pogor. Sedangkan 25 orang lainnya baru tiba pada pagi tadi.


Tim Rusia itu membawa peralatan untuk evakuasi, seperti truk jip, bahkan helikopter dan hingga saat ini Helikopter mereka akan stand by di Lapangan Udara Atang Sanjaya, Bogor, Jawa Barat. 

Jumat, 11 Mei 2012

Al-Qaidah Kembali Mengutuk AS


Dubai, Pemimpin al-Qaidah Ayman Zawahiri menolak permintaan maaf Amerika Serikat (AS) atas pembakaran Al Quran di pangkalan di Afghanistan dan mendesak Muslim mendukung Taliban.

"Tentara Salib sekali lagi mengulangi kejahatan mereka dengan menghina kitab suci Al Quran dan sekali lagi mengejek utusan Allah," kata Zawahiri dalam terjemahan bahasa Inggris yang disiarkan oleh The SITE Intelligence Group, Rabu (09/05).

Menurut grup memonitor aktivitas situs kelompok militan itu, dalam video tersebut, Zawahiri mengecam permintaan maaf Obama.

"Setelah melakukan kejahatan, mereka pura-pura menyesal dan menyatakan akan menyelidiki yang terjadi, yang merupakan lelucon konyol, yang juga diulangi Obama dan menterinya," kata kepala jaringan teroris internasional tersebut.

"Tentara Salib Amerika Serikat dan sekutu mereka menunjukkan lagi dan lagi kebencian mereka dan iri terhadap Islam, kitab Islam, nabi Islam," kata Zawahiri.

Zawahri, yang memimpin Al Qaida sesudah Usamah bin Ladin dibunuh di Pakistan lebih dari setahun lalu, menyatakan Muslim harus membunuh pihak yang bertanggung jawab atas pelecehan terhadap kitab suci tersebut dan tanah Afghanistan.

Ia pun mendesak umat Muslim di seluruh dunia untuk melawan musuh Allah dan musuh Rasul-Nya.

Zawahiri menyampaikan pesan serupa pada Maret lalu dan mendesak rakyat Afghanistan bangkit melawan "Tentara Salib" sesudah Marinir Amerika Serikat dalam video Internet tampak mengencingi mayat gerilyawan Taliban.

Pada bulan Februari lalu, ribuan pengunjuk rasa Afghanistan menyerang pangkalan terbesar tentara Amerika Serikat di negara mereka, yang berada di Bagram dekat Kabul.

Hal itu dilakukan menanggapi berita bahwa pasukan AS telah membakar Al Quran di dalam pangkalan tersebut.

Pejabat Amerika Serikat menyatakan Al Quran itu disita dari seorang tahanan, karena mereka menggunakannya untuk berhubungan satu sama lain.

Kejadian itu mengakibatkan Presiden Amerika Serikat Barack Obama minta maaf atas yang disebutnya kesalahan tersebut. (faktapos)

Teroris Anak Buah Abu Umar Terbukti Bersalah


Jakarta - Hakim pengadilan Negeri Jakarta Barat yang menangani perkara terorisme spesialis penyelundupan senjata api pimpinan Muhammad Ichwan alias Abu Umar memvonis bersalah empat orang anak buah Abu Umar.

Mereka adalah Achmad Izzmi alias Adam alias Boy alias Alex B Jamiulla, Asmuni alias Munir, Ali Muhammad Akbar, dan Muhammad Irsad alias Irsad. Keempatnya di vonis hukuman penajara dengan masa hukuman yang beragam.

Terpidana Achmad Izzmi divonis dengan masa hukuman paling tinggi yaitu enam tahu. Sedangkan Asmuni alias Munir dihukum dengan hukuman 5 tahun penjara. Sementara Ali Muhammad Akbar dan Muhammad Irsad alias Irsad divonis dengan hukuman masing-masing tiga tahun penjara.

Keempat terdakwa dinilai terbukti bersalah dan telah melanggar Pasal 1 jo Pasal 9 Perpu No 1 Tahun 2002 yang telah ditetapkan menjadi menjadi UU No 15 Tahun 2003 tentang Terorisme.

Hakim menilai, para terdakwa terbukti memasok senjata api secara ilegal dari Filiphina ke Kalimantan Timur sebanyak 6 pucuk senjata api.

Seperti diketahui, Muhammad Ichwan alias Zulfikar alias Abdullah alias Abu Umar alias Indra Kusuma alias Andi Yunus alias Nico Salman dibekuk di Perumahan Griya Waringin, Bogor, pada Senin 4 Juli 2011.

Abu Umar merupakan pentolan Negara Islam Indonesia (NII) yang sudah jadi buronan karena terkait kasus pembacokan Menteri Pertahanan di era Gus Dur, Matori Abdul Jalil. Dia juga mempunyai plot menyerang Kedubes Singapura di Jakarta.

Abu Umar saat itu ditangkap bersama dengan senjata jenis SNW dan 50 butir peluru. Polisi saat itu juga menangkap 10 anak buah Abu Umar yang mempunyai plot menyerang polisi. (faktapos)

Kamis, 10 Mei 2012

Menangis, Umar Patek Minta Dimaafkan


Jakarta, Cucuran air mata mengalir saat terdakwa kasus bom Bali I, Hisyam bin Ali Zein alias Umar Patek meminta maaf kepada keluarga dan korban bom yang terjadi pada medio 2002 lalu.
"Saya Hisyam bin Ali Zein (Umar Patek) mengungkapkan rasa penyesalan saya karena ikut andil dalam bom Bali meskipun sedikit," katanya sambil terisak saat sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Senin (07/05).
Patek mengaku apa yang dilakukannya bukanlah atas keinginan pribadi.
"Saya lakukan itu bukan atas kemauan sendiri, tapi saya disuruh," ujarnya.
Ia pun mengaku menyesal atas tindakan yang menurutnya tidak ada kaitan dengan apa yang terjadi di Palestina. Menurutnya, peristiwa bom Bali tidak sesuai sesuai visi dan misi jihad.
"Kepada keluarga korban dan korban baik warga negara Indonesia maupun warga negara asing saya minta maaf pada mereka semua, semoga ini jadi penebus dosa saya, moga saya bisa dimaafkan, permintaan maaf ini keluar dari hati saya," katanya.
Seperti diketahui Umar Patek terlibat dalam sejumlah aksi teror di Indonesia. Ia buronan Bom Bali I tahun 2002. Ia juga terlibat dalam bom Natal tahun 2000.
Lama menghilang, Patek diketahui kembali terlibat dalam pelatihan militer di Pegunungan Jalin Jantho, Aceh Besar. Ia menyembunyikan keberadaan pelaku teroris, Dulmatin pada Juni 2009 sampai Maret 2010.
Terkait serangkaian kasus itu, Patek dijerat Pasal 9, Pasal 13 UU Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme, Pasal 340 KUHP, UU Darurat Tahun 1951, Pasal 266 KUHP, dan Pasal 55 UU Imigrasi.(by faktapos) 

Pasca Insiden, Sukhoi Superjet 100 Masih Laku Kah?


Jakarta - Pasca insiden pesawat Sukhoi Superjet 100 di kawasan Gunung Salak Bogor, memunculkan pertanyaan bagaimana nasib permintaan pesawat tersebut oleh para maskapai di Indonesia. Apalagi penerbangan kemarin, merupakan ajang promosi pesawat komersial pabrikan Sukhoi Rusia tersebut.

Kepala Bagian Hukum dan Humas Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Ishaful Hayat mengatakan memang sudah ada beberapa maskapai yang sangat berminat dengan pesawat 98 penumpang tersebut. Namun ia tak bisa memastikan apakah pasca insiden kemarin, pihak maskapai tetap mempertimbangan melanjutkan pemesanan Sukhoi Superjet 100.

"Jadi kalau bicara stadar kelayakan terbang untuk standar Indonesia belum dicek, karena itukan (terbang) baru dalam rangka penawaran, sudah MoU, jadi baru berminat membeli, dengan kondisi sekarang nggak tahu, apakah maskapai yang berminat melanjutkan atau tidak, pemesanannya," katanya kepada detikFinance, Kamis (10/5/2012)

Ia menegaskan bahwa pemerintah tak bisa ikut campur soal sikap para maskapai Indonesia yang sudah menyatakan minatnya membeli Sukhoi Sukhoi Superjet 100. Menurutnya keputusan tersebut burni pertimbangan bisnis, berdasarkan business to business antara maskapai dengan produsen Sukhoi yang sudah mengantongi kelayakan terbang Eropa dan Rusia.

"Kita hanya mengingatkan beberapa hal kepada maskapai soal kelayakan terbangnya, juga pertimbangan apakah beberapa negara sudah pakai. Kalau dalam ekonomisnya, kalau pakai pesawat yang sudah banyak beroperasi di Indonesia tentu masalah SDM, lebih mudah untuk merawatnya karena jenis pesawat memang sudah banyak beroperasi di Indonesia. Secara perusahaan kami menyarankan, semacam pertimbangan saja," katanya.

Seperti diketahui, pesawat Sukhoi Superjet 100 yang hilang di kawasan Gunung Salak, Bogor, Rabu (9/05/2012) diduga jatuh di kawasan Kawah Ratu, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor. Hal itu berdasarkan titik koordinat terakhir pukul 14.33 sebelum akhirnya pesawat lost kontak dengan ATC Bandara Halim Perdakusuma.

Kepala SAR Jakarta Ketut Parwa menjelaskan, meskipun titik koordinat terakhir pesawat sudah diketahui, namun pihaknya belum bisa memastikan apakah pesawat berpenumpang 40 orang itu jatuh di posisi tersebut.

Rabu, 09 Mei 2012

UI, ITB, dan UGM 'Kecipratan' Proyek Jembatan Selat Sunda


Depok - Tiga perguruan tinggi di Indonesia dilibatkan dalam perencanaan proyek pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) yang nilainya Rp 120 triliun. 

Deputi Bidang Sarana dan Prasaran Bappenas, Dedy S. Priatna mengatakan, pemerintah akan melibatkan Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Institut Teknologi Bandung (ITB) dalam proses pelaksanaan studi kelayakan atau feasiblity study (FS) dalam pembangunan JSS selama 2 tahun.

"Selama dua tahun ini kita akan lakukan FS, selama dua tahun ini memberikan semua kajian, semua hasil dari tripartit ini plus Unila dan Tirtayasa, begitu," ungkap Dedy di sela acara kajian Jembatan Selat Sunda di Kampus Universitas Indonesia, Depok, Rabu (9/5/2012).

Dedy menjelaskan, keterlibatan perguruan tinggi dalam struktur perencanaan dan pembangunan JSS belum ditentukan posisinya.

"Bukan badan pelaksana, pilihannya apakah di dewan pengarah atau di badan pelaksana ataukah di konsorsium, belum diputuskan. Biarkan bapak-bapak profesor (tripartit dari UI, UGM dan ITB) suruh berunding dulu," sambungnya.

Secara terpisah, Wakil Rektor III UI, Muhammad Anis yang mewakili Rektor UI mengatakan kesedian kalangan perguruan tinggi dalam hal ini tripartit, untuk bergabung dalam proses perencanaan dan pembangunan JSS lebih kepada kajian-kajian bersifat akademis. Dia juga membantah jika ada motif lain dengan keikutsertaan kalangan perguruan tinggi dalam mega proyek ini.

"Kita akademisi jadi kita liatnya kajian-kajian yang sifatnya akademisi," tegasnya.

Proyek pengembangan kawasan strategis Jembatan Selat Sunda dilaksanakan oleh Konsorsium Pemrakarsa. Terdiri dari BUMD di Banten dan Lampung yang juga bekerjasama dengan swasta dalam hal ini Artha Graha Network termasuk di dalamnya Tomy Winata.

Pembangunannya diperkirakan memerlukan dana lebih dari Rp 120 triliun. Sebanyak Rp 100 triliun di antarannya adalah buat membangun fisik Jembatan Selat Sunda, sedangkan sisanya untuk proyek pengembangan kawasan sekitarnya baik di Banten dan Lampung. (by detik.com)


Selasa, 08 Mei 2012

Pakistan Minta AS Berbagi Informasi Mengenai Pemimpin Al Qaidah


Islamabad,- Menteri Luar Negeri Pakistan Hina Rabbani Khar mengatakan, Senin (07/05), AS seharusnya berbagi informasi intelijen dengan Islamabad jika mereka mengetahui keberadaan pemimpin Al Qaida Ayman al-Zawahiri di Pakistan.

Khar menyampaikan hal itu kepada wartawan tak lama setelah Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton mengatakan selama kunjungannya ke India bahwa Washington yakin Zawahiri bersembunyi di Pakistan.

"Jika seseorang memiliki bukti, maka itu seharusnya diberitahukan kepada kami sehingga kami bisa menyelidiki masalah tersebut," kata Khar.Pakistan tidak memiliki informasi mengenai keberadaan Zawahiri di negara ini, tambah menteri itu.

Di Kolkata, Hillary mengatakan bahwa Zawahiri, yang mengambil alih kepemimpinan Al Qaidah setelah pasukan AS membunuh Osama bin Laden di Pakistan tahun lalu, "berada di sebuah tempat, kami yakin di Pakistan", dan ia berjanji mendesak Islamabad menangkap militan-militan muslim

Ulama Mesir itu adalah orang kedua Al Qaidah ketika Osama masih hidup dan dianggap oleh badan-badan intelijen AS sebagai ideolog utama bagi kelompok itu.

Hubungan AS-Pakistan memburuk setelah pembunuhan Osama dan serangan NATO di wilayah Pakistan.

Hal itu diperparah oleh serangan-serangan pesawat tak berawak AS yang terus berlangsung di wilayah suku Pakistan dengan sasaran militan.

Serangan-serangan itu merupakan penghalang utama bagi perbaikan hubungan antara Pakistan dan AS, yang memburuk tahun lalu karena serangan AS yang menewaskan Osama bin Laden di dalam wilayah Pakistan dan serangan udara NATO di dekat perbatasan dengan Afghanistan yang menewaskan 24 prajurit Pakistan.

Islamabad pada 26 April menegaskan lagi penentangan atas serangan pesawat tak berawak AS di wilayah Pakistan ketika utusan AS untuk Pakistan dan Afghanistan, Marc Grossman, tiba di negara itu untuk memperbaiki hubungan yang retak.

Dalam panduan yang disahkan parlemen bulan ini, Pakistan menetapkan AS harus meminta maaf tanpa syarat atas kematian dalam serangan-serangan udara itu, pelarangan pengangkutan senjata melewati negara itu dan diakhirinya serangan pesawat tak berawak.

"Kami menganggap pesawat tak berawak ilegal, tidak produktif dan tidak bisa diterima," kata sekretaris luar negeri Pakistan Jalil Abbas Jilani pada jumpa pers bersama Grossman.

"Masalah ini juga dibahas pada tingkat tertinggi kepemimpinan sipil dan militer," tambahnya.

Grossman menyampaikan bela-sungkawa atas kematian dalam serangan udara itu namun tidak meminta maaf, dan mengenai masalah pesawat tak berawak, ia mengatakan bahwa baik Pakistan maupun AS menghadapi ancaman dari Al Qaida dan kelompok militan lain.

Para pejabat AS mengobarkan perang dengan pesawat tak berawak terhadap para komandan Taliban dan Al Qaidah di kawasan suku baratlaut, dimana militan bersembunyi di daerah pegunungan yang berada di luar kendali langsung pemerintah Pakistan.

Pasukan Amerika menyatakan, daerah perbatasan itu digunakan kelompok militan sebagai tempat untuk melakukan pelatihan, penyusunan kembali kekuatan dan peluncuran serangan terhadap pasukan koalisi di Afghanistan.

Islamabad mendesak AS mengakhiri serangan-serangan pesawat tak berawak, sementara Washington menuntut Pakistan mengambil tindakan menentukan untuk menumpas jaringan teror.

Sentimen anti-AS tinggi di Pakistan, dan perang terhadap militansi yang dilakukan AS tidak populer di Pakistan karena persepsi bahwa banyak warga sipil tewas akibat serangan pesawat tak berawak yang ditujukan pada militan di sepanjang perbatasan dengan Afghanistan dan penduduk merasa bahwa itu merupakan pelanggaran atas kedaulatan Pakistan.

Pesawat-pesawat tak berawak AS melancarkan puluhan serangan di kawasan suku Pakistan sejak pasukan komando AS membunuh pemimpin Al Qaidah Osama bin Laden dalam operasi rahasia di kota Abbottabad, Pakistan, pada 2 Mei 2011.(Faktapos.com)

Polri Ciduk 12 Terduga Teroris


Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Saud Usman Nasution menyatakan pihak telah menangkap sejumlah terduga teroris di beberapa tempat.

"Penangkapan dilakukan terhadap pelaku teroris terkait kasus-kasus terdahulu," kata Saud saat jumpa pers di kantor Humas Polri, Jakarta, Senin (07/05).

Ia kemudian mengungkapkan jumlah terduga teroris yang berhasil diciduk adalah 12 orang. Penangkapan itu dilakukan sejak tanggal 3 hingga 5 Mei 2012 lalu.

"Pertama 3 Mei 2012, di daerah Jakarta Pusat ditangkap tujuh orang. Kemudian dikembangkan pada Jumat 4 Mei 2012 di Sumatera Utara ditangkap empat orang, dan 5 Mei 2012 di daerah Sumatera Selatan ditangkap satu orang," ungkap Saud.

Kendati begitu, Saud tidak mengungkapkan inisial para terduga teroris.

Ia hanya menyatakan, saat ini tim kepolisian di lapangan masih terus mengembangkan kasus itu. Ia belum bersedia membeberkan dari kelompok mana teroris yang ditangkap.

"Kami tidak perlu jelaskan kelompoknya. Kalau sudah lengkap nanti diinformasikan," jelasnya. (by Faktapos.com)