Selasa, 12 Juni 2012

Gafatar, Organisasi Mirip NII Terus Berkembang


Kupang- Setelah divonisnya Panji Gumilang, kini gerakan yang identik dengan NII yang mengatasnamakan gafatar (Gerakan Fajar Nusantara) terus berkembang.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpol Linmas) NTT, Sisilia Sona, mengatakan organisasi Gafatar di NTT tidak terdaftar di lembaganya. "Saya juga baru dengar organisasi itu. Jadi aktivitas organisasi tersebut menyimpang," katanya kepada wartawan di Kupang, Jumat, 1 Juni 2012.

Gafatar, organisasi yang tidak terdaftar di Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpol Linmas), disebut-sebut identik dengan Negara Islam Indonesia.

Gafatar adalah organisasi yang identik dengan gerakan NII, sehingga diminta kepada Kaban Kesbanpol Linmas di seluruh wilayah NTT untuk lebih berhati-hati dan melakukan pengawasan secara ketat.

Berdasarkan sumber yang diterima SuaraJabar.Com dari NII crisis center bahwa Gafatar ini pecahan NII pimpinan Ahmad Mushadiq alias Hilmy Mubasir yang terkenal dengan kenabiannya lewat gerakan Al Qiyadah Al Islamiyah, kini merubah nama gerakannya menjadi Komunitas Millah Abraham (komar). Gerakannya telah meresahkan di beberapa wilayah di Jawa. Usut punya usut, para pentolan komar kini menggunakan cover legal , yaitu ormas dengan mana Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara). 

Tahun 2012 ini gerakan gafatar  dengan menyambut fajar nusantara-nya mengusung konsep nasionalisme berlandaskan tafsir tentang nabi Ibraham yang konon para keturunannya akan menguasai nusantara.

Gerakan gafatar akan terus berlari kencang, bahkan para mantan aktifis NII Panji Gumilang  yang tersebar dimana-mana kini mulai menjadi incaran gerakannya.

Karena loyalitasnya, mentalitas militan yang mampu diasah serta mobilitas dan pengorbanan tinggi menjadi mesin yang akan mampu menggerakkan operasional gerakan. Sebagai contoh, gafatar kini yang sebagian besar petingginya adalah mantan NII Panji Gumilang.

Kedepan, gafatar tidak akan bisa dihentikan. Selain bungkusnya yang demokratis, perluasan jaringan anggota yang dimilikinya akan menjadi “kue” yang akan ditawar parpol besar untuk menambah pundi-pundi suaranya pada pemilu 2014 mendatang.
 [SuaraJabar.Com]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar