Selasa, 15 Mei 2012

Menko Polhukam Minta Bentrok Ambon Ditangani


JAKARTA, - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto menyatakan telah memerintahkan aparat penegak hukum agar bentrokan massa di Ambon, Selasa (15/5/2012) subuh segera ditangani dengan baik.

Kebebasan itu harus dimaknai sebagai sebuah kebaikan. Jangan memaknai kebebasan secara salah  -- Gamawan Fauzi, Menteri Dalam Negeri---

Djoko mengakui bahwa tempat kejadian perkara (TKP) memang kerap terjadi konflik warga. "Tadi saya minta mereka mengumpulkan kembali para tokoh agama, tokoh adat, dan pimpinan daerah," kata Djoko di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Selasa.
Bentrokan di Ambon terjadi saat warga sedang memperingati hari pahlawan nasional Thomas Matulessy alias Pattimura. Tak kurang 35 orang menderita luka-luka. Tak kurang 11 kendaraan roda dua juga dibakar.

Bentrokan bermula dari iring-iringan rombongan penari cakalele yang membawa obor Pattimura dari Negeri Batumerah. Sedianya, obor ini akan diserahkan secara estafet ke masyarakat Mardika. Namun tanpa diduga, terjadi keributan dengan warga yang sedang berdiri di tepi jalan.
Obor-obor bambu yang dibawa rombongan penari ini dilemparkan ke arah penonton mengakibatkan sejumlah orang mengalami luka bakar dan dalam sekejap mata sudah terjadi aksi saling lempar dengan batu dan benda keras lainnya.

Secara terpisah, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi meminta agar para tokoh di Ambon turut mendamaikan situasi. Mantan Gubernur Sumatera Barat ini juga meminta agar warga senantiasa menahan diri agar tak terjadi bentrokan.
"Kebebasan itu harus dimaknai sebagai sebuah kebaikan. Jangan memaknai kebebasan secara salah," kata Gamawan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar