Dalam rangkaian peringatan Bom Bali II yang diprakarsai Lazuardi Birru dan Isana Dewata, di Nyoman Café, Jimbaran, Bali, pada Senin, 1/10/2012, para korban menyerukan beberapa butir pesan perdamaian.
6 orang perwakilan korban Bom Bali I dan II yaitu Ni Luh Erniati, Wayan Sudiana, Sonia, Thiolina Marpaung, Sudeni, dan Hayati Eka Laksmi. Berikut isi seruan tersebut:
Serangkaian aksi teror yang berlangsung di pelbagai belahan dunia hanya menyisakan kepedihan bagi korban dan masyarakat luas. Kami korban Bom Bali 2005:
- Menyatakan bahwa aksi terorisme tidak terkait dengan agama tertentu.
- Menyerukan kepada setiap kelompok masyarakat yang hendak melakukan aksi teror agar mengurungkan niatnya mengingat dampak negatif aksi tak berperikemanusiaan itu.
- Mendorong aparat pemerintah untuk secara sinergis menjalankan program pencegahan dini terhadap setiap gejala terorisme yang meresahkan masyarakat.
- Meminta kepada seluruh instansi pemerintah, ormas, dan lembaga pendidikan untuk melakukan pembinaan secara intensif kepada para pengikutnya bahwa aksi teror tidak dibenarkan oleh agama apa pun.
- Menyerukan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk lebih mengawasi anggota keluarganya agar tidak terpengaruh doktrin terorisme, mengingat kecenderungan rekrutmen teroris yang mengincar generasi remaja saat ini.
- Mendesak pemerintah Indonesia untuk memerhatikan dan memberdayakan seluruh korban aksi terorisme di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar