Senin, 15 Oktober 2012

Pesantren Bukan Penebar Radikalisme


Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono menegaskan pondok pesantren bukan lembaga pendidikan yang erat kaitannya dengan penebaran radikalisme. Ia meminta kesan pesantren yang dikaitkan sebagai tempat penebar radikalisme harus dihilangkan.

“Cara menghilangkan kesan tersebut tentu dengan membuktikan bahwa lulusan pesantren merupakan generasi yang berkualitas menerima keberagaman, moderat, menerima kemajemukan dan bahkan lebih baik dibandingkan lulusan lain,” kata Agung usai memberikan bantuan bagi sejumlah pesantren di Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (13/10/2012).

Menurut Agung keberadaan pesantren sangat diperlukan sebagai lembaga yang tidak hanya mengajarkan tentang kurikulum nasional melainkan juga pendidikan agama. Dengan adanya pesantren, bangsa ini bisa mencetak lulusan yang tak hanya berkualitas di pendidikan formal, melainkan juga memiliki moral dan karakter yang kuat.

“Untuk itu pemerintah terus mendorong eksistensi pesantren agar dapat terus bekiprah secara positif bagi masyarakat. Salah satu bentuk perhatian pemerintah adalah dengan menjalin komunikasi secara intensif dengan para pimpinan pesantren dan memberikan bantuan yang dibutuhkan untuk kelancaran proses belajar mengajar,” katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar