Selasa, 08 Januari 2013

Gerakan Radikal dan Teroris Berbasis Agama hanya Berujung pada Kesia-siaan



Fenomena radikalisme dan terorisme masih menjadi hantu yang menggentayangi kehidupan berbangsa dan bernegara di bumi pertiwi. Bahkan menurut beberapa laporan yang dirilis lembaga yang mengikuti isu keberagamaan di Indonesia kekerasan atas nama agama mengalami eskalasi di tahun 2012 lalu.

Tentu ini kabar buruk. Namun apabila menilik sejarah peradaban umat manusia, radikalisme agama pada umumnya berujung dengan kegagalan. Pernyataan ini di sampaikan oleh Buya Syafi’i Ma’arif, dalam kata pengantarnya di buku Teroris Membajak Islam.

Menurut Buya, kegagalan gerakan-gerakan radikal-teroris karena menggunakan filosofi kebencian dan fanatisme. Dan hal lain yang menjadikan kegagalannya semakin menjadi-jadi lantaran pendukung radikalisme agama tidak mempunyai modal untuk menawarkan perdamaian dan kesejahteraan.

Islam sama sekali tidak mengajarkan radikalisme dan terorisme. Dalil-dalil agama yang dikutip para radikalis dan teroris sejatinya merupakan pembajakan ajaran Islam. Sebuah penafsiran keagamaan yang dimotivasi oleh rasa dengki, dendam dan sifak-sifat buruk lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar