Jumat, 11 Januari 2013

Kelompok-Kelompok Radikal Pasti Mengalami Perpecahan yang Konsisten


Radikalisme Islam di Indonesia punya akar sejarah yang cukup panjang dan bisa ditelurusi dari organisasi Islam yang lahir di awal kemerdekaan seperti DI/TII. Pernyataan tersebut dilontarkan Khamami Zada, Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kepada Lazuardibirru beberapa waktu yang lalu.

Menurut Khamami Zada, dahulu banyak kalangan yang memahami bahwa radikalisme Islam di Indonesia berbeda dengan yang terjadi di Timur Tengah. “Artinya kalau Timur Tengah sudah menjurus ke terorisme, sedangkan Indonesia saat itu belum begitu Nampak” ungkapnya.

Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini menambahkan bahwa meletusnya Bom Bali I menjadi antitesa pemahaman yang membedakan antara radikalisme di Indonesia dan Timur Tengah.

“Artinya sekarang ini watak radikalisme Islam di Indonesia sudah sama persis dengan Timur Tengah” lanjut Khamami Zada.

Meskipun organisasi-organisasi radikal atau teroris tampak solid dan militan, Khamami melihat bahwa justru kalangan radikal dan teroris selalu mengalami keterpecahan yang konsisten. Menurtunya mereka tidak bisa menjaga harmoni organisasinya, selalu terjadi perpecahan.

“Contohnya Abu Bakar Basyir mendirikan Majelis Mujahiddin Indonesia kemudian pecah menjadi Jamaah Anshorut Tauhid. Di Jogja ada FPI kemudian lahir Laskar Pembela Islam” ungkap Khamami.

Faktor yang mendorong disharmoni internal di kalangan kelompok-kelompok radikal, menurut Khamami Zada dikarenakan ketidakmampuan mereka dalam menghadapi perbedaan pendapat. Dengan kata lain, para radikalis dan teroris terlalu mengimani pendapatnya sendiri.

“Jadi apa yang menjadi pemahaman pemikiran mereka tentang agama dianggap sebagai teologi yang tidak bisa diubah, baku qoth’i sehingga orang lain yang berbeda pendapat dianggap salah. Konflik antara Irfan Sawas dan Abu Bakar Ba’asyir karena persoalan perbedaan pandangan saja. Tetapi kemudian satu pihak mengatakan misteologis dan dianggap akhirnya dianggap salah, lalu muncullah JAT” tuturnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar