Selasa, 04 September 2012

Teroris Berencana Merampok Toko Emas di Pasar Klewer


Terduga teroris Solo berencana merampok toko emas di Pasar Klewer, Solo. Kegiatan tersebut diduga akan digunakan untuk mendanai sejumlah aksi terorisme di Solo. Namun aksi tersebut belum sempat berhasil dilakukan.

"Toko emas yang mau dirampok di Solo itu di Pasar Klewer. Tapi gagal karena mungkin dilihat penjagaannya cukup ketat," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar, Selasa (4/9/2012).

Kepolisian pun saat ini masih menelusuri pendanaan terorisme yang digunakan Farhan (19) dan kelompoknya itu. Diduga dalam hal pendanaan, kelompok mereka didukung pihak lain termasuk menggunakan Fai atau mencari dana dengan berbagai cara, salah satunya merampok.

"Kita masih dalami, dugaannya ada pihak-pihak lain yang melakukan dukungan," terang Boy.

Kepolisian pun mendalami keterkaitannya dengan jaringan hacker teroris, Rizky Gunawan alias Umar alias Udin yang meretas situs Multi Level Marketing (MLM) untuk pendanaan terorisme.

Sejumlah aksi terorisme yang diduga didukung dengan dana meretas situs online itu di antaranya aksi peledakan bom di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton di Tegalharjo, Jebres, Solo, pada 25 September 2011.

Dana itu juga digunakannya untuk kegiatan pelatihan militer di Poso dan pembelian senjata api. Rizki sendiri telah ditangkap 3 Mei 2012 di Stasiun Gambir, Jakarta.

"Kita dalami lebih lanjut keterkaitan dengan grup Rizki Gunawan, karena memang Rizki mendukung pelatihan yang di Poso," terang Boy.

Seperti diketahui, selain mengikuti pelatihan militer di kawasan Gunung Merbabu, Boyolali, Jawa Tengah, Farhan dan kelompoknya diduga pernah menjalani pelatihan di Poso, Sulawesi Tengah.

Diberitakan sebelumnya, Farhan dan rekannya Mukhsin (19) tewas dalam baku tembak dengan Detasemen Khusus 88 Antiteror di Jalan Veteran, Solo, Jumat (31/98/2012) malam.

Dalam penangkapan tersebut, seorang anggota Densus 88 ikut tewas yakni Briptu Suherman. Saat ini kepolisian masih memintai keterangan terhadap Bayu (24), terduga teroris yang ditangkap dalam keadaan hidup di Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (31/8/2012) malam.

Farhan, Mukhsin, dan Bayu diduga kuat bertanggung jawab dalam tiga aksi penyerangan terhadap pos pengamanan dan pos polisi di Solo selama bulan Agustus 2012.

Pertama aksi penembakan di Pospam Simpang Gemblengan, Jumat (17/8/2012). Kedua, di Bundaran Gladak, Jalan Jenderal Sudirman, Sabtu (18/8/2012). Pada kejadian tersebut, dua polisi terluka.

Kemudian, yang terjadi di Pos Polisi Singosaren, Jalan Rajiman Serengan, Solo, Kamis (30/8/2012) yang menewaskan seorang anggota kepolisian Bripka Dwi Data Subekti.

Sejauh ini, motif pelaku diketahui sebagai motif balas dendam terhadap aparat kepolisian. Sebab, sebelumnya kepolisian telah menangkap dan menahan para pelaku teror lainnya. Mereka inginkan Polri membebaskan seluruh tahanan teroris itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar